Tak ada yang menonjol dari warung kopi di Jalan Pahlawan. Lamongan ini. Secara fisik, warung yang terbuat dari kayu dengan luas sekitar 3X4 meter ini biasa saja, bahkan lebih terkesan kusam. Namun, hampir separoh warga di Kota Lamongan mengenal warung ini. Ya, warung atau kedai itu milik Pak Brewok yang dikenal dengan dagangan kopi cacing.
Meski hanya menjual kopi, namun tak sedikit warga yang harus antre untukmendapatkan kopi buatan si empunya warung. Sebab, kopi yang disediakan warung ini bukanlah sembarang kopi, tetapi kopi cacing. Ya, kopi cacing diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Kamari atau biasa di panggil Pak Brewok, merupakan penjual kopi sejak belasan tahun lalu. Namun sejak tiga tahun terakhir, ia membuat kopinya menjadi semakin istimewa. Rahasianya, kopi yang biasa dicampur susu dan jahe kini ditambah dengan campuran cacing.
Untuk mencari di mana warung Pak Brewok tidaklah terlalu susah. Di Jalan Pahlawan Kelurahan Tumenggung Baru Kecamatan Kota. Pak Brewok sehari-hari berjualan. Ia mulai membuka warung sejak pagi hingga sore hari.
Untuk membuat kopi cacing, pertama Pak Brewok mencari cacing tanah yang banyak dijumpai di pekarangan rumah. Cacing tersebut kemudian dicuci bersih sebelum dipanggang di atas kompor hingga gosong.
''Setelah gosong, cacing kemudian digerus, atau dihaluskan sehingga menjadi bentuk serbuk. Cacing yang sudah menjadi serbuk ini kemudian saya campur dengan kopi. Setelah diaduk, kopi cacing pun siap dihidangkan,'' tuturnya sembari mengaduk kopi.
Ide membuat kopi cacing ini muncul dari pengamatan Pak Brewok terhadap itik dan ayam yang ada di sekitarnya. Itik relatif lebih tahan penyakit daripada ayam. Setelah diamati, ternyata itik lebih sering memakan cacing daripada ayam.
Hasil pengamatannya kemudian ia coba. Sejak itu ia sering mencari cacing dan menelannya tanpa dimasak. Makan cacing mentah tidak menyebabkan ia sakit, sebaliknya ia merasa daya tahan tubuhnya kian bertambah meski sudah mendekati lanjut usia.
Meski belum ada penjelasan medis mengenai khasiat cacing ini, namun Pak Brewok optimistis, kopi cacingnya mampu menjadi alternatif bagi para penderita penyakit liver, tipes dan penyakit lainnya. Terbukti, pelanggan semakin banyak dan belum ada yang mengeluh dengan resep kopi cacingnya.
Anam, seorang pelanggan, mengaku merasakan khasiat kopi cacing ini saat ia mengalami sakit tipes. Setelah rutin meminum kopi cacing, tipes yang dideritanya berangsur hilang dan kini tak pernah kambuh lagi. ''Dulu saat sakit, saya rutin beli dan minum kopi cacing dua hari sekali. Dan Alhamdulillah, sekarang tipes saya sudah sembuh,'' katanya.
Hal yang sama diungkapkan Tutus, warga Kelurahan Sukorejo Kecamatan Kota Lamongan. Ia menuturkan, sejak usia 9 bulan, anak pertamanya sering sakit panas. Saat sakit, suhu badannya bisa mencapai 39 derajat. ''Karena panasnya sangat tinggi, sering disertai kejang. Sehingga, kami langsung membawa ke rumah sakit,'' katanya. Sakit panas anaknya itu, lanjut dia, hampir datang setiap dua bulan sekali. Alhasil, setiap saat itu datang ia pun harus membawa anaknya keluar-masuk rumah sakit.
''Saat ada salah satu keluarga yang menjenguk anak saya di RS, dia menyarankan agar beli kopi cacing. Dan ternyata, setelah minum kopi cacing itu, keesokan harinya panas anak saya turun,'' katanya.
Meski hanya menjual kopi, namun tak sedikit warga yang harus antre untukmendapatkan kopi buatan si empunya warung. Sebab, kopi yang disediakan warung ini bukanlah sembarang kopi, tetapi kopi cacing. Ya, kopi cacing diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Kamari atau biasa di panggil Pak Brewok, merupakan penjual kopi sejak belasan tahun lalu. Namun sejak tiga tahun terakhir, ia membuat kopinya menjadi semakin istimewa. Rahasianya, kopi yang biasa dicampur susu dan jahe kini ditambah dengan campuran cacing.
Untuk mencari di mana warung Pak Brewok tidaklah terlalu susah. Di Jalan Pahlawan Kelurahan Tumenggung Baru Kecamatan Kota. Pak Brewok sehari-hari berjualan. Ia mulai membuka warung sejak pagi hingga sore hari.
Untuk membuat kopi cacing, pertama Pak Brewok mencari cacing tanah yang banyak dijumpai di pekarangan rumah. Cacing tersebut kemudian dicuci bersih sebelum dipanggang di atas kompor hingga gosong.
''Setelah gosong, cacing kemudian digerus, atau dihaluskan sehingga menjadi bentuk serbuk. Cacing yang sudah menjadi serbuk ini kemudian saya campur dengan kopi. Setelah diaduk, kopi cacing pun siap dihidangkan,'' tuturnya sembari mengaduk kopi.
Ide membuat kopi cacing ini muncul dari pengamatan Pak Brewok terhadap itik dan ayam yang ada di sekitarnya. Itik relatif lebih tahan penyakit daripada ayam. Setelah diamati, ternyata itik lebih sering memakan cacing daripada ayam.
Hasil pengamatannya kemudian ia coba. Sejak itu ia sering mencari cacing dan menelannya tanpa dimasak. Makan cacing mentah tidak menyebabkan ia sakit, sebaliknya ia merasa daya tahan tubuhnya kian bertambah meski sudah mendekati lanjut usia.
Meski belum ada penjelasan medis mengenai khasiat cacing ini, namun Pak Brewok optimistis, kopi cacingnya mampu menjadi alternatif bagi para penderita penyakit liver, tipes dan penyakit lainnya. Terbukti, pelanggan semakin banyak dan belum ada yang mengeluh dengan resep kopi cacingnya.
Anam, seorang pelanggan, mengaku merasakan khasiat kopi cacing ini saat ia mengalami sakit tipes. Setelah rutin meminum kopi cacing, tipes yang dideritanya berangsur hilang dan kini tak pernah kambuh lagi. ''Dulu saat sakit, saya rutin beli dan minum kopi cacing dua hari sekali. Dan Alhamdulillah, sekarang tipes saya sudah sembuh,'' katanya.
Hal yang sama diungkapkan Tutus, warga Kelurahan Sukorejo Kecamatan Kota Lamongan. Ia menuturkan, sejak usia 9 bulan, anak pertamanya sering sakit panas. Saat sakit, suhu badannya bisa mencapai 39 derajat. ''Karena panasnya sangat tinggi, sering disertai kejang. Sehingga, kami langsung membawa ke rumah sakit,'' katanya. Sakit panas anaknya itu, lanjut dia, hampir datang setiap dua bulan sekali. Alhasil, setiap saat itu datang ia pun harus membawa anaknya keluar-masuk rumah sakit.
''Saat ada salah satu keluarga yang menjenguk anak saya di RS, dia menyarankan agar beli kopi cacing. Dan ternyata, setelah minum kopi cacing itu, keesokan harinya panas anak saya turun,'' katanya.
0 comments:
Posting Komentar