28/05/12

Inilah 5 Musik Hasil Inspirasi Dari Prostitusi

Share this history on :

Inilah 5 Musik Hasil Inspirasi Dari Prostitusi - Beberapa orang setuju bahwa pelacur adalah salah satu profesi tertua di dunia. Sebuah mata pencarian yang tercatat dalam beberapa manuskrip, relief, dan nyanyian atau kidung kuno berbagai bangsa. Pelacuran identik dengan keramaian sebuah tempat, kemiskinan, dan perbudakan. Dunia pelacuran, memiliki wajah multidimensi dalam tataran norma kemasyarakatan. Ia dikatakan tak layak, namun ia terpaksa dilakukan untuk menyambung hidup. Profesi ini juga banyak menginspirasi para pelaku seni di berbagai belahan dunia, salah satunya para musisi. Berikut 5 lagu yang terinspirasi dari dunia prostitusi:

1. Killer Queen




Sebuah lagu yang digagas oleh frontman-nya grup musik asal Inggris Queen, Freddy Mercury. Lagu ini menempati urutan kedua pada tangga lagu terbaik di Inggris. Raihan tersebut memang pantas diperoleh oleh Queen. Rekaman lagu Killer Queen ini dibuat dengan instrumen serba ganda, yaitu dua piano, dua gitar bas, dan empat bagian nada vokal harmoni.


Pada tahun 1975, lagu ini ditampilkan dan dimasukan ke dalam tur album A Night At The Opera, dinyanyikan ke dalam sebuah medley mengikuti lagu Bohemian Rhapsody. Tidak ada penjelasan secara jelas dan rinci dari Freddy mengenai lagu ini, namun ia mengatakan, “Lagu ini mengenai perempuan panggilan kelas atas. Aku mencoba mengatakan bahwa orang-orang berkelas pun bisa menjadi pelacur, seperti perempuan dari kalangan bawah”.



2. 53rd & 3rd



Sebuah lagu yang ditulis pada thaun 1976, oleh basis grup musik punk Ramones, Dee Dee Ramones. Lagu ini mengenai seorang tentara baret hijau yang membunuh seorang pelacur dengan sebuah pisau cukur dan kemudian menjadi buronan para polisi.


Pemberian judul lagu pun berdasarkan kepada nama jalan di sebuah sudut Kota Manhattan, yang saat itu terkenal dengan prostitusi laki-lakinya. Lagu ini dinyanyikan kembali oleh salah satu band metal legendaris, Metallica, yang bersamaan dengan dimasukannya Ramones ke dalam Rock N’ Roll Hall Of Fame di Holywood, pada tahun 2002.



3. X- Offender



Sebut saja judulnya dengan Sex Offender. Judul lagu tersebut kemudian dirubah oleh pihak labe
l, walaupun liriknya tetap sama. Lagu ini dinyanyikan oleh sebuah grup musik beraliran new wave yang terkenal pada era 80-an, Blondie. Ini adalah salah satu dari empat lagu Blondie yang menggambarkan perempuan panggilan selain lagu Call Me, In The Flesh, dan Vision Blue.

Lagu Sex Offender ini bercerita tentang seorang perempuan malam yang jatuh cinta kepada polisi yang menangkapnya. Mereka kemudia terperangkan ke dalam sebuah kemelut antara cinta dan profesi. Secara musikal lagu ini dibuat oleh basis Gary Valentino, dan lirik lagu yang ditulis bersamaan dengan sang vokalis, Debbie Harry.



4. Sweet Painted Lady



Sebuah lagu indah yang bercerita tentang seorang pelaut yang berulangkali menghabiskan uangnya bersama pelacur. Sweet Painted Lady ada pada album Elton John yang berjudul Goodbye Yellow Brick Road. Lagu ini adalah salah satu masterpiece kolaborasi Elton John dan Bernie Taupin.



5. None Of Your Business



Dengan menempatkan sebuah kata “Bitch” yang mencerminkan keburukan bagi perempuan, lagu yang dibawakan grup hip hop, Salt N Pepa ini bercerita tentang prostitusi. Tak hanya itu, Salt N Pepa juga menggunakan kata-kata jorok seperti ‘anus’ di dalam lirik lagunya.


Gimana gan?

kalau di Indonesia mungkin lagu nya Titik puspa/Peterpan - Kupu-kupu Malam kali ya..

Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Loading

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More