Inilah kisah orang miskin di sekitar kita. Lantaran kepepet kebutuhan ekonomi, Suharlik (31) asal Jember, nekat jual diri. Itu semua dilakukan demi bisa menjenguk (besuk) suaminya, Misnani, yang dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Probolinggo, karena kasus perampasan sepeda motor. Namun, kini Suharlik harus mendekam di tahanan Polrestabes Surabaya, Rabu (8/2). Pasalnya, dia membunuh bayi yang dilahirkannya dari hubungan terlarang dengan sejumlah pria itu.
Suharlik ditangkap di sebuah wisma lokalisasi Kremil di Jalan Tambak Asri, Surabaya, Rabu (8/2) dini hari. Sedang penyelidikan kasus pembunuhan bayi yang dilakukan anggota Reskrim Polres Jember sejak pertengahan November 2011 lalu.

Sudah melacur, tega bunuh anak darah daging sendiri
Ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Suharlik mengaku bingung dengan menjadi orang tua tunggal. Selama beberapa bulan, perekonomian keluarganya guncang sejak suaminya dipenjara. “Jangankan untuk makan, untuk besuk suami saya saja gak bisa. Saya gak punya uang sama sekali. Besuk kan harus bayar sana, bayar sini. Lha saya gak punya penghasilan apa-apa untuk membayar itu,” tutur perempuan berkulit sawo matang itu.
Dalam kondisi terhimpit, Suharlik nekat berselingkuh. Dia berharap mendapatkan uang dari perbuatannya itu. Bahkan, Suharlik mengaku menjual dirinya ke tiga pria sekaligus, yakni Hasan, Dullah dan Pi’i, ketiganya warga Sukoharjo, Jember. “Saya dapat imbalan Rp 50 ribu kalau sudah tidur dengan mereka. Sampai akhirnya saya tahu hamil. Tapi saya gak ngerti ini anak siapa,” tutur wargan Jalan Panglima Sudirman, Tanggul Kulon, Tanggul, Jember ini.
Saat itu berusaha tenang, sembari menutupi kehamilannya. Dari uang pemberian pria yang berhubungan dengan dirinya, Suharlik secara rutin membesuk suaminya di LP Probolinggo. Namun, ketika menjelang masa persalinan, Suharlik panik. Ia pun nekat melahirkan bayi perempuannya itu tanpa bantuan siapa pun.
“Tapi saya gak bisa biarkan bayi itu hidup. Dia kan hasil perselingkuhan. Saya malu dan takut,” ujarnya. Bayi perempuan itu lantas dibunuhnya di semak-semak belakang SDN Tanggul pada pertengahan November 2011. Mayat bayi itu baru ditemukan dalam kondisi membusuk pada 18 November 2011.
Dia menceritakan, membunuh bayi perempuannya itu dengan cara membekapnya dengan bantal. “Saya baru melahirkannya dua hari. Tali pusar dan ari-arinya masih melekat. Saya kalut hingga membunuhnya. Saya menyesal karena sebenarnya saya mencintai anak-anak saya,” tutur Suharlik
Sementara itu, Kanit Resmob AKP Agung Pribadi mengatakan bayi yang dibunuh merupakan bayi tersangka. Tetapi bukan hasil dari hubungan dengan suaminya, melainkan dengan lelaki lain. “Bayi perempuan dibunuh hari Jumat, tanggal 18 Nopember 2011 jam 12.00 wib di Jember di semak belakang SDN 3 Tanggul Kulon Kec Tanggul Jember,” papar AKP Agung.
Ia menjelaskan ayah bayi tersebut tidak jelas. Bayi itu merupakan hasil hubungannya dengan tiga orang warga Sukoharjo yakni Hasan, Dullah dan Pi’i. Suharlik terpaksa menjual diri ke tiga orang tersebut untuk mendapatkan uang. “Uang hasil menjual diri itu juga digunakan untuk membesuk suaminya,” tambah Agung.
Mengetahui perbuatannya membunuh bayinya terendus polisi, Suharlik berencana kabur. Ia bersama seorang anaknya yang masih berusia 4 tahun pergi menuju Surabaya. Di Terminal Purabaya (Bungurasih), ia berkenalan dengan seseorang bernama Suliha. Wanita inilah yang membawa Suharlik ke lokalisasi Kremil, Tambak Asri, Surabaya.
“Tersangka di Tambak Asri baru satu minggu, ikut seorang mucikari. Rencananya tersangka hendak bekerja di sebuah warung dengan bayaran Rp 200 ribu,” pungkasnya.
Suharlik ditangkap di sebuah wisma lokalisasi Kremil di Jalan Tambak Asri, Surabaya, Rabu (8/2) dini hari. Sedang penyelidikan kasus pembunuhan bayi yang dilakukan anggota Reskrim Polres Jember sejak pertengahan November 2011 lalu.

Sudah melacur, tega bunuh anak darah daging sendiri
Ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Suharlik mengaku bingung dengan menjadi orang tua tunggal. Selama beberapa bulan, perekonomian keluarganya guncang sejak suaminya dipenjara. “Jangankan untuk makan, untuk besuk suami saya saja gak bisa. Saya gak punya uang sama sekali. Besuk kan harus bayar sana, bayar sini. Lha saya gak punya penghasilan apa-apa untuk membayar itu,” tutur perempuan berkulit sawo matang itu.
Dalam kondisi terhimpit, Suharlik nekat berselingkuh. Dia berharap mendapatkan uang dari perbuatannya itu. Bahkan, Suharlik mengaku menjual dirinya ke tiga pria sekaligus, yakni Hasan, Dullah dan Pi’i, ketiganya warga Sukoharjo, Jember. “Saya dapat imbalan Rp 50 ribu kalau sudah tidur dengan mereka. Sampai akhirnya saya tahu hamil. Tapi saya gak ngerti ini anak siapa,” tutur wargan Jalan Panglima Sudirman, Tanggul Kulon, Tanggul, Jember ini.
Saat itu berusaha tenang, sembari menutupi kehamilannya. Dari uang pemberian pria yang berhubungan dengan dirinya, Suharlik secara rutin membesuk suaminya di LP Probolinggo. Namun, ketika menjelang masa persalinan, Suharlik panik. Ia pun nekat melahirkan bayi perempuannya itu tanpa bantuan siapa pun.
“Tapi saya gak bisa biarkan bayi itu hidup. Dia kan hasil perselingkuhan. Saya malu dan takut,” ujarnya. Bayi perempuan itu lantas dibunuhnya di semak-semak belakang SDN Tanggul pada pertengahan November 2011. Mayat bayi itu baru ditemukan dalam kondisi membusuk pada 18 November 2011.
Dia menceritakan, membunuh bayi perempuannya itu dengan cara membekapnya dengan bantal. “Saya baru melahirkannya dua hari. Tali pusar dan ari-arinya masih melekat. Saya kalut hingga membunuhnya. Saya menyesal karena sebenarnya saya mencintai anak-anak saya,” tutur Suharlik
Sementara itu, Kanit Resmob AKP Agung Pribadi mengatakan bayi yang dibunuh merupakan bayi tersangka. Tetapi bukan hasil dari hubungan dengan suaminya, melainkan dengan lelaki lain. “Bayi perempuan dibunuh hari Jumat, tanggal 18 Nopember 2011 jam 12.00 wib di Jember di semak belakang SDN 3 Tanggul Kulon Kec Tanggul Jember,” papar AKP Agung.
Ia menjelaskan ayah bayi tersebut tidak jelas. Bayi itu merupakan hasil hubungannya dengan tiga orang warga Sukoharjo yakni Hasan, Dullah dan Pi’i. Suharlik terpaksa menjual diri ke tiga orang tersebut untuk mendapatkan uang. “Uang hasil menjual diri itu juga digunakan untuk membesuk suaminya,” tambah Agung.
Mengetahui perbuatannya membunuh bayinya terendus polisi, Suharlik berencana kabur. Ia bersama seorang anaknya yang masih berusia 4 tahun pergi menuju Surabaya. Di Terminal Purabaya (Bungurasih), ia berkenalan dengan seseorang bernama Suliha. Wanita inilah yang membawa Suharlik ke lokalisasi Kremil, Tambak Asri, Surabaya.
“Tersangka di Tambak Asri baru satu minggu, ikut seorang mucikari. Rencananya tersangka hendak bekerja di sebuah warung dengan bayaran Rp 200 ribu,” pungkasnya.
Related Post:
Pengetahuan Menarik
- Syair Pemanggil Kuntilanak
- Parfum Lady Gaga Beraroma Sperma dan Darah
- Inilah Alasan Wanita Pamer Foto Seksi di FB ( Full Pict )
- Inilah Daftar Negara Bebas Prostitusi
- 10 Atlet Wanita Ter-Seksi Di Dunia
- Inovasi Terbaru, BRA Anti Kejahatan
- Inilah Tanda-Tanda Kamu Ketagihan Seks
- Para Artis yang Melakukan Operasi Payudara
- Inilah Cewek Terseksi Di Facebook
- Inilah Cara Mudah & Cepat Bikin Cewek HORNY
- Manami Oku Ex. AKB48 Imut Banget gan
- Nenek Ini Setiap Hari Terganggu Suara Tetangga Bercinta
- Ciri Ciri Pria Yang Memiliki Penis Kecil (Wajib Baca!!)
- Ritual Mesum di Gunung Kemukus Sragen Jawa Tengah
- Aksi HOT ABG Ciuman Yang di Jadikan Foto Profil Facebook
- Wanita Layani Suami di Ranjang Bak Pelacur
- Cewek Pemandu Warnet yang Cantik dan Seksi
- Inilah Bedanya Cewe Amrik, Prancis dan Indonesia ( BB+17 )
- 8 Tipe Dan Sifat Cewek Di Sekolah
- Fakta Nyata Ciri Cewek Yang Sudah Tak Perawan
- Memahami Kepribadian Cewek Jepang dan Korea,Mau Pilih Mana?
- Apakah Lulus = Seneng???
- Dua Kali Ditegur KPI, Olga Kembali Cela Penonton 'DahSyat'
- 7 Hal Yang Mulai Luntur Pada Diri Remaja Indonesia
- Video Seorang Gadis Mencuri Uang dengan cara Dimasukan ke'Anu'nya
0 comments:
Posting Komentar