18/02/12

Akibat Fantasi S3ks Berlebih, Selama 30 Tahun Pria ini Kumpulkan 11.000 Pakaian Dalam Wanita

Share this history on :

Pria Thailand ini sudah 30 tahun menderita fantasi s3ks dengan cara mengumpulkan pakaian dalam wanita. Pakaian dalam itu diciuminya sepanjang waktu saat ada kesempatan termasuk saat sedang menyetir. Tapi si pria akhirnya harus berurusan dengan hukum karena ia mengumpulkan pakaian dalam itu dengan mencuri.

Memiliki fantasi s3ks memang terjadi pada hampir setiap orang, terutama kaum pria. Tapi orang yang mengalami fetisisme akan memuja suatu benda secara berlebihan untuk kepuasan s3ks. Seorang pria bahwa mengumpulkan 10.000 pasang lebih pakaian dalam wanita.



Pria Thailand yang tidak disebutkan namanya itu kini berusia 48 tahun dan didiagnosis menderita fetisisme s3ksual. Bagaimana tidak, pria tersebut mencuri dan menyimpan lebih dari 10.000 pasang pakaian dalam wanita di mobil dan rumahnya.

Polisi setempat menemukan tumpukan mengejutkan yang ternyata merupakan 1.000 pasang pakaian dalam di mobil pria tersebut. Dan yang paling mengejutkan ada lebih dari 10.000 pasang lainnya di dalam rumahnya.

Pria tersebut ditangkap setelah masuk ke sebuah bangunan yang terletak di Chinatown Bangkok. Ia mengaku telah mencuri dan mengumpulkan celana dalam sejak berusia 18 tahun.

"Dia menciumi pakaian dalam wanita sepanjang waktu, bahkan saat mengemudi," kata polisi Mayor Jenderal Saroj Promcharoen, seperti dilansir weirdasianews, Kamis (16/2/2012).

Fetisisme merupakan kelainan yang menggunakan benda non-s3ksual, benda mati atau bagian dari tubuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan s3ks. Dan menurut American Psychiatric Association (APA), fetisisme merupakan bentuk gangguan jiwa.

Pengobatan untuk orang dengan fetisisme tidaklah mudah dan sering tidak dapat dicari. Banyak orang yang pasrah menerima dan membiarkan kondisi fetisisme tersebut, serta berusaha untuk mengelolanya untuk mencapai kepuasaan s3ksual.

Tapi ada beberapa pilihan cara yang dapat digunakan untuk terapi fetisisme, yaitu:

Psikoanalisis dan psikoterapi
Hipnosis
Terapi perilaku
Terapi kognitif
Terapi obat

Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Loading

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More