Entahlah, apakah “Garuda” menancap di dada mereka? Tapi satu hal, darah mereka dan kedekatan mereka pada alam bernama Indonesia, terus mengikuti mereka sampai di hari tua nanti. Semoga saja. Di bawah ini adalah 5 Musisi Belanda yang memiliki kedekatan dengan tanah air Indonesia:
Daniel Sahuleka (lahir di Semarang, 6 Desember 1950) adalah seorang penyanyi Belanda yang berdarah Sunda(Ibu)-Ambon(Ayah). Bakat menyanyinya dicuatkan oleh Rudy Bennett. Daniel tidak banyak menerbitkan album. Beberapa lagunya yang terkenal di Indonesia, antara lain: You Make My World So Colorful yang muncul pada awal 1980-an sebagai salah satu lagu dalam album Daniel Sahuleka (1977) dan “Don’t Sleep Away The Night” yang merupakan singel album dengan judul yang sama pada tahun 1978. Pada awal kariernya sebagai penyanyi rekaman, Daniel bernaung di bawah Polydor (Belanda).
2. Wieteke van Dort
Nama lengkapnya Louisa Johanna Theodora “Wieteke van Dort” (lahir di Surabaya, 16 Mei 1943; umur 68 tahun) adalah seorang aktris, kabaretis, dan penyanyi dari Belanda. Ia dikenal dari berbagai program televisi untuk anak-anak dan sebagai pembawa acara Late Lien Show dengan persona wanita Indisch.
Kota kelahirannya, Surabaya, menjadi tempat ia menempuh masa kecilnya hingga memasuki sekolah menengah. Pada saat ia berusia 14 tahun, bersama keluarganya ia berlibur ke Belanda. Pada saat itu, Sukarno, presiden pertama Indonesia, menjalankan kebijakan nasionalisasi sehingga ia terpaksa tinggal di Belanda dan tidak dapat kembali ke Indonesia.
Di tahun 1980-an ia membawakan acara yang bersuasana khas Indo (“Indisch”), kultur yang dikenalnya sejak kecil, yang terkenal, The Late Lien Show. Ia juga merekam cerita dan lagu bertema Indo, dengan bahasa Belanda kreol dialek Indisch. Karena konsistensinya dalam memperkenalkan kultur Indo, pada tanggal 29 April 1999 van Dort dianugerahi penghargaan Ksatria Bintang Jasa Oranye-Nassau.
3. Johanna Louise Gronloh
Johanna Louise (Anneke) Gronloh (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 7 Juni 1942; umur 69 tahun) adalah penyanyi Belanda-Indonesia. Ia populer di Indonesia, Singapura dan Brunei Darussalam pada awal tahun 1960-an. Ia merilis empat lagu pada tahun 1962, yaitu Buka Pintu, Rambut Hitam Matanya Galak, O Ina Ni Keke, dan Tjerewerewe.
4. Barbara Alexandra “Sandra” Reemer
Barbara Alexandra “Sandra” Reemer (lahir di Kota Bandung, Jawa Barat, 17 Oktober 1950; umur 60 tahun) adalah seorang penyanyi Belanda. Ia memiliki darah Tionghoa-Jawa. Ia mewakili Belanda dalam Kontes Lagu Eurovision dalam 3 kesempatan terpisah, bersama dengan Corry Brokken untuk sebagian besar penampilan mewakili negerinya.
Pada tahun 1972, ia menyanyikan Als het om de liefde gaat bersama dengan Dries Holten, menduduki urutan ke-4. Pada tahun 1976, ia menyanyi solo dan dipuji dengan nama aslinya, menyanyikan The Party’s Over, dan menduduki urutan ke-9. Pada tahun 1979, ia disebutkan dengan nama “Xandra” dan menyanyikan Colorado, dan menduduki urutan ke-12.
5. Marco Frank Ferdinand Woesthoff
Marco Frank Ferdinand (Dinand) Woesthoff (lahir di Gorinchem, Belanda, 6 September 1972; umur 38 tahun) adalah vokalis grup musik cadas asal Belanda, Kane. Meskipun berasasl dari Gorinchem, ia kemudian menetap di Den Haag untuk berkuliah. Pada tahun 1998 ia membentuk grup musik Kane, bersama rekannya Dennis van Leeuwen.
Woesthoff beristri Lucy Hopkins asal Britania (menikah Mei 2009); dari hubungan ini lahir seorang putra, Jimi Frank (2006). Sebelumnya, ia pernah menikah (2003) dengan Guusje Nederhorst, seorang aktris Belanda, dan dikaruniai seorang putra, Dean Maddy. Tak lama setelah melahirkan, sang istri meninggal karena kanker payudara. Woesthoff memiliki keturunan Indonesia dari garis ayahnya, yang adalah seorang Indo. (**)
0 comments:
Posting Komentar