Orgasme atau puncak kenikmatan saat bercinta selalu melibatkan proses yang rumit di semua bagian otak. Peningkatan aktivitas di salah satu bagian otak bernama insula membuat wajah orang orgasme susah dibedakan dari wajah orang kesakitan.
Prof Barry Komisaruk dari Rutgers University mengatakan, salah satu bagian otak yang aktif saat seseorang khususnya perempuan mengalami orgasme adalah insula (insular cortex). Aktivitas pada bagian ini berhubungan dengan penafsiran rasa nyeri di otak.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, seorang perempuan yang sedang orgasme mengalami peningkatan toleransi terhadap rasa nyeri. Artinya saat sedang mencapai puncak kenikmatan bercinta, perempuan itu cenderung tidak mudah merasakan sakit.
Meski toleransi terhadap nyeri berkurang, namun ekspresi wajah justru menggambarkan rasa nyeri akibat peningkatan aktivitas pada insula. Itulah sebabnya, wajah perempuan saat sedang orgasme kadang-kadang susah dibedakan dari wajah orang kesakitan.
"O-face (orgasm face) atau ekspresi wajah saat orgasme sering sulit dibedakan dengan ekspresi saat kesakitan dan ini bisa dijelaskan dengan adanya peningkatan aktivitas pada insula," kata Prof Komisaruk seperti dikutip dari Healthland.time, Jumat (2/12/2011).
Temuan yang dipresentasikan dalam konferensi Society for Neuroscience di Wahington DC ini terungkap saat Prof Komisaruk memfilmkan proses orgasme yang terjadi di otak perempuan. Dalam film 3-dimensi tersebut, terungkap hampir semua bagian otak perempuan menjadi aktif saat orgasme.
Selain insula, bagian otak yang teramati sangat aktif adalah bagian sensori yang mengatur pancaindra. Bagian ini sudah mulai aktif sejak bagian-bagian tubuh yang sensitif menerima rangsangan, lalu terus mengalami peningkatan aktivitas hingga sesaat setelah orgasme.
dhaniels.com
Prof Barry Komisaruk dari Rutgers University mengatakan, salah satu bagian otak yang aktif saat seseorang khususnya perempuan mengalami orgasme adalah insula (insular cortex). Aktivitas pada bagian ini berhubungan dengan penafsiran rasa nyeri di otak.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, seorang perempuan yang sedang orgasme mengalami peningkatan toleransi terhadap rasa nyeri. Artinya saat sedang mencapai puncak kenikmatan bercinta, perempuan itu cenderung tidak mudah merasakan sakit.
Meski toleransi terhadap nyeri berkurang, namun ekspresi wajah justru menggambarkan rasa nyeri akibat peningkatan aktivitas pada insula. Itulah sebabnya, wajah perempuan saat sedang orgasme kadang-kadang susah dibedakan dari wajah orang kesakitan.
"O-face (orgasm face) atau ekspresi wajah saat orgasme sering sulit dibedakan dengan ekspresi saat kesakitan dan ini bisa dijelaskan dengan adanya peningkatan aktivitas pada insula," kata Prof Komisaruk seperti dikutip dari Healthland.time, Jumat (2/12/2011).
Temuan yang dipresentasikan dalam konferensi Society for Neuroscience di Wahington DC ini terungkap saat Prof Komisaruk memfilmkan proses orgasme yang terjadi di otak perempuan. Dalam film 3-dimensi tersebut, terungkap hampir semua bagian otak perempuan menjadi aktif saat orgasme.
Selain insula, bagian otak yang teramati sangat aktif adalah bagian sensori yang mengatur pancaindra. Bagian ini sudah mulai aktif sejak bagian-bagian tubuh yang sensitif menerima rangsangan, lalu terus mengalami peningkatan aktivitas hingga sesaat setelah orgasme.
dhaniels.com
0 comments:
Posting Komentar