27/11/11

Kenali Anhidrosis, Aktivitas Tanpa Keringat yang Bisa Berbahaya

Share this history on :


Keringat adalah cairan yang keluar melalui seluruh permukaan kulit tubuh (pori-pori) dengan tujuan untuk mendinginkan dan mengeluarkan panas dari tubuh akibat kerja fisik yang berat. Keringat yang sempurna biasanya keluar dan muncul ketika kulit seseorang terlihat berkilauan dan basah.

Perhatikan! Keringat Anda harus keluar secara lancar dan normal, karena dengan keringat memungkinkan tubuh melepaskan panas. Akan berbahaya jika keringat Anda abnormal, karena panas akan tertahan dalam tubuh dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan.


Apa Itu Anhidrosis?

Anhidrosis adalah suatu kondisi medis di mana tubuh tidak mampu memproduksi keringat atau tubuh tidak mampu berkeringat dalam keadaan yang panas. Kondisi ini terjadi tanpa disadari. Mungkin Anda baru menyadarinya setelah melakukan aktivitas fisik yang berat dan menguras energi, tetapi Anda tetap tidak berkeringat. Cobalah untuk lebih waspada terhadap kondisi ini.

Anhidrosis tergolong kelainan yang sulit untuk didiagnosa. Gangguan anhidrosis ringan bisa muncul akibat sejumlah faktor seperti trauma kulit, penyakit tertentu, dan akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Sebenarnya penyebab dari anhidrosis sampai saat ini belum bisa dipastikan oleh para ahli kesehatan.

Penyebab Berkurangnya Keringat

Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa keringat yang keluar dari tubuh Anda berkurang:

1. Secara neurologis, bisa disebabkan oleh cedera kepala, stroke akibat panas, histeria, dan masalah bedah saraf seperti sindrom Guillain-Barre.

2. Penyakit kulit yang menutup kelenjar keringat seperti miliaria, contact dermatitis.

3. Penyakit bawaan yang menyebabkan tidak adanya kelenjar keringat dalam tubuh.

4. Beberapa jenis obat seperti obat antipsikotik untuk mengobati gangguan mental, antiperspirant topikal yang mengandung aluminium sulfat, serta antikolinergik, seperti atropin dan skopolamin.

5. Trauma pada kelenjar keringat seperti dermatitis exfoliative.

6. Luka bakar.

7. Diabetes.

8. Dehidrasi.

9. Bayi yang baru lahir dan bayi prematur biasanya mengalami anhidrosis sementara karena sistem sarafnya belum sempurna.

Tanda dan Gejala Anhidrosis

1. Keringat yang keluar sangat sedikit atau bahkan tidak ada.

2. Pusing.

3. Kram otot dan merasa lemah.

4. Jantung berdebar cepat.

5. Hingga yang paling parah mengalami halusinasi, koma atau kematian.

Mengatasi Anhidrosis

Temukan dan obati penyebabnya, baru kemudian Anda bisa melakukan pengobatan dan pemulihan. Jika obat yang Anda gunakan menyebabkan anhidrosis, segera hentikan pemakaian dan hubungi dokter untuk meminta obat lainnya. Hal ini juga penting sebagai langkah untuk mencegah kelelahan dan stroke akibat panas, serta dehidrasi. Berikut adalah cara-cara sederhananya:

* Minum air sebanyak mungkin secara rutin.

* Minum jus buah atau minuman olahraga yang mengandung elektrolit.

* Latihan ketika tubuh dingin.

* Pilih pakaian yang tepat dan sesuai dengan kondisi cuaca.

* Kenakan topi saat berada di luar ruangan.

* Perhatikan tubuh Anda: Jangan abaikan gejala stres saat panas seperti kram otot, mual, pusing atau rasa lemah.

* Pijat otot yang tegang dengan lembut.

* Dapatkan perawatan medis jika kram semakin memburuk atau tidak hilang dalam waktu sekitar satu jam.

* Pindahkan ke dalam ruang yang teduh atau ber-AC.

* Atasi stroke akibat panas, dengan menempelkan tas khusus berisi es di leher, pangkal paha dan kepala.

* Hindari minum kafein atau alkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi.

* Kontrol tingkat aktivitas Anda secara cermat.

* Jangan mengenakan pakaian yang berlapis banyak saat cuaca dingin.

* Hindari makanan panas.


Untuk mengobati kondisi ini, Anda hanya perlu menemukan penyebabnya dan kemudian mengobatinya. Langkah-langkah untuk mencegah dehidrasi, stroke akibat panas dan kelelahan akibat panas juga harus dilakukan dengan seksama. Nah, sekarang Anda sudah mendapatkan informasi mengenai anhidrosis. Apakah Anda mengalaminya? Atau mungkin orang di sekitar Anda mengalami anhidrosis? Sampaikan isi artikel ini pada mereka.

Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Loading

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More