24/11/11

Dokter Inggris Usul Larang Merokok di Mobil

Share this history on :

Usulan ini untuk melindungi warga, terutama anak-anak, dari bahaya menjadi perokok pasif.


bahaya merokok


Sejumlah dokter di Inggris meminta para menteri untuk melarang warga mengisap rokok di dalam kendaraan. Mereka mengklaim, racun yang disebarkan terhadap para perokok pasif lebih tinggi 23 kali lipat, sehingga meningkatkan risiko bahaya bagi kesehatan.

"Di Inggris, setiap tahun tercatat lebih 80 ribu kematian akibat rokok, dan angkanya bisa membengkak jadi enam juta di seluruh dunia. Di antara statistik yang mengerikan ini, terdapat angka kematian prematur yang disebabkan karena korban perokok pasif," kata Vivienne Nathanson dari Asosiasi Dokter Inggris, seperti dikutip dari Daily Mail.

Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh belum sempurna tentu lebih rentan menyerap zat-zat beracun dari rokok. Hal serupa juga dialami kaum lanjut usia yang sistem kekebalan tubuhnya juga mulai menurun, sehingga jika mereka berada semobil dengan para perokok aktif, hal ini tentu membahayakan.

Menurut Nathanson, akan lebih efektif bila pelarangan merokok dalam mobil ini dijadikan undang-undang sendiri. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, himbauan pemerintah Inggris untuk berhenti merokok secara sukarela tidak terlalu dihiraukan oleh warganya.

Namun, pendapat berseberangan justru datang dari Kementerian Kesehatan Inggris, yang berkata bahwa cara ini justru tak akan efektif. "Kami akan meluncurkan kampanye untuk mengingatkan perokok aktif akan bahaya yang mereka buat terhadap para perokok pasif. Kami harap cara ini lebih efektif," kata juru bicara Kementrian Kesehatan.

Imbauan itu juga memicu protes dari komunitas perokok Forest yang menilai rencana pelarangan itu berlebihan. "Ada atau tidak adanya anak di dalam mobil, tidak seharusnya merokok di dalam mobil itu dilarang. Berlebihan sekali. Memang apa selanjutnya, dilarang merokok dalam rumah?" Simon Clark menghardik. VIVAnews

Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Loading

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More