fashingnet.com-Betul adanya Gigolo adalah profesiku, sebagai mahasiswa di universitas level menengah di ibukota, memang sangat sulit untuk dapat selalu hidup apa adanya sebagaimana mahasiswa dari daerah yang lainnya. Disini yang punya uang yang dipandang, yang nggak punya uang hanya sampah….Nothing personal this is only bussines, I’m Gigolo…so what.
~ o0o ~
Selama ini hubunganku dengan Nina berjalan cukup serius, aku sangat mencintai Nina. Jangan kalian pikir karena aku Gigolo maka aku dengan seenaknya berniat merenggut kesuciannya, kalian salah karena sebagai pria biasa aku juga punya kasih bagi wanita yang kusayang.
Nina seorang mahasiswi di universitas cukup ternama di ibukota, orang tuanya seorang Politikus cukup berpengaruh, katanya Nina padaku…karena hingga hari ini aku belum pernah bertemu secara langsung dengan keluarga Nina (hubungan backstreet).
Tapi yang membuat Nina berbeda dari wanita yang selalu berusaha merebut hatiku adalah bahwa dia seorang wanita dengan pola pikir terbuka serta tulus dalam penerimaan, dia tidak pernah kulihat memandang seseorang dari materinya, dia menghargai orang-orang yang ada disekelilingnya dan yang kutahu dia mencintaiku, itulah daya tarik Nina bagiku.
Sejauh ini aku selalu berusaha setia padanya, namun dilain pihak sejauh ini pula profesiku sebagai Gigolo selalu dapat kututup dengan rapat tanpa dapat di endus oleh orang lain, bahkah oleh Nina kekasihku sekalipun….. apapun itu bagiku aku tetap setia pada Nina.
~ o0o ~
“Erik… sayang kemarilah, tolong bukain bra-ku….. ehmm” ujar Mirna salah seorang klien yang setidaknya tiga kali dalam seminggu harus kupuaskan.
“Kupijet yah….” Ujarku menawarkan pijetan padanya, sambil membuka bra warna merah yang menutupi buah dadanya yang masih tetap kenyal jika dibanding dengan usianya yang hampir 45 tahun.
“Sayang servis seperti biasa yah, aku lelah sekali hari ini… si om berangkat lagi, terpaksa harus ngantor gantiin dia, padahal kutahu paling-paling tugasnya kampanye itu hanya alasan untuk berselingkuh dengan simpanan najisnya itu….ehmm, lupakan saja pijat aku sayang….ehhhhh”ujar Mirna sambil berbaring telungkup diranjang hotel tempat kami biasa bersua untuk melaksanakan tugasku sebagi seorang Gigolo dan Mirna adalah Klien yang harus dipuaskan. Selanjutnya silakan berimaji sendiri apa yang kami lakukan.
~ o0o ~
Profesi sebagai seorang Gigolo bukanlah profesi yang tanpa resiko dan mungkin bagi kalian profesi ini adalah profesi yang mudah. Itu salah, sebagai seorang Gigolo aku harus selalu menjaga stamina dan tetap fit disetiap kondisi… bayangkan bagaimana aku membagi waktu antara kuliah, menjalin hubungan dengan Nina dan melaksanakan kewajibanku sebagai seorang Gigolo dengan jadwal penuh dalam seminggu???
Seorang Gigolo harus mampu memisahkan perasaan dan nafsu secara bersamaan, karena seorang gigolo harus tega hati bahwa profesi ini membuat banyak suami bagai tak berguna bagi istrinya, seorang gigolo harus mampu tetap membuat Mr.P-nya berdiri walaupun yang dihadapannya seorang yang pantas jadi Neneknya sekalipun dan inilah beda antara Gigolo dengan seorang Pelacur, sebab pelacur tidak perlu harus aktif karena mereka bisa bersikap pasif alias ngangkang saja udah lebih dari cukup bagi kliennya… tapi tidak bagi Gigolo kami harus aktif memuaskan apapun yang diminta oleh klien (masihkah kalian berpikir ini mudah teman???).
Bayaran sebagai Gigolo cukup besar untuk membiayai gaya hidupku saat ini plus sangat membantuku membiayai kuliah tanpa bantuan dari keluargaku di Kampung lagi, tapi teman!!! profesi ini profesi sulit dengan tingkat kerahasiaan tinggi dan referensi berantai yang kuat, karena jika seorang Gigolo telah mengecewakan beberapa kliennya, maka tamatlah riwayatmu….. selesai tidak ada maaf bagi Gigolo yang hanya jual tampang, cukup pahit bukan???
~ o0o ~
Setahun, dua tahun, hingga empat tahun …. Kuliahku kelar dengan sukses… usaha patungan dengan beberapa orang teman dari modal lendir yang kukumpulkan selama ini berkembang dengan pesat….Profesi Gigolo telah kutinggalkan jauh dibelakang.
Hari ini malam yang indah diantara cahaya temaram bulan purnama yang indah, dengan setelan hitam dan celana jean, aku kelihatan rapi kulajukan mobilku dengan penuh harapan menuju rumah kediaman Nina yang selama ini tak pernah berani kuinjakkan kakiku disana, hingga malam ini…. Malam dimana aku akan makan malam khusus dengan Ayah dan Ibunya. karena hubungan selama ini backstreet, karena aku merasa tidak sebanding dengan keluarganya, tapi tidak dengan sekarang aku telah jadi seorang pengusaha muda yang cukup sukses, kepercayaan diriku cukup kuat untuk itu.
“Ting.. Tong…” bunyi bel yang kutekan dan sambil menekan nomor Nina di ponselku agar dia tahu bahwa aku telah dirumahnya.
“Ehm.. mas Erik, masuk mas…. Papa mama sudah ada diruang makan” ujar Nina menyambutku dengan senyum khasnya, senyum yang telah memikatku selama ini.
Diruang makan dengan meja opal yang cukup besar, disudut ujung papa Nina telah duduk menanti sambil ngobrol dengan anak sulungnya, disebelah kanan dari papa Nina seorang wanita yang terlihat dari belakang cukup familiar bagiku………
Ketika ku mengucapkan salam dan menyalami papa Nina, kakaknya …. Aku terdiam tak mampu menyodorkan tanganku pada wanita paruh baya dihadapanku, begitupun dengan wanita itu wajahnya jelas sekali menampakkan rasa terkejut yang sangat kentara ketika melihat wajahku secara jelas….
Betul… tidaklah salah yang kalian kira, karena “Mirna” mantan klien ternyata adalah Mama dari Nina… kekasihku…. calon Istriku.
Sebelum seluruhnya menjadi kikuk aku tetap menyalami sambil berucap :
“Salam tante, saya Erik…. Temannya Nina….” Tuing-tuing-tuing…..tante Mirna hanya tersenyum miris menerima uluran salamku.
~ o0o ~
Itulah kisah Asmaraku seorang mantan Gigolo… Kini muncul banyak tanya di kepalaku.
Apakah tetap kulanjutkan hubunganku dengan Nina, sedang dulu Ibunya adalah klienku??
Apakah Nina pada suatu hari nanti tidak akan mengikuti jejak ibunya??
Apakah tante Mirna tidak akan merasa jijik mengingat anaknya ditiduri oleh seorang mantan Gigolo???
Apakah tante Mirna akan bisa menerima cucunya nanti, jika aku dan Nina benar-benar menikah???
Apakah hubungan ini bisa tersimpan dengan rapi hingga suatu ketika, bagaimana jika papa Nina suatu hari mengetahuinya pula???
Pertanyan terakhirku sebagai seorang mantan Gigolo… yang kutahu aku mencintai Nina dan menjaga kesetiaanku selama ini untuknya, apakah harus kukorbankan cintaku itu ???
sumber
0 comments:
Posting Komentar