Walau judulnya nyontek dari "Kala Cinta Menggoda", by Chrisye, tapi saya tertarik dengan rok mini. Kan saya pria normal :D By the way, masih ingat dengan demonstrasi dengan rok mini (mini skirt) di Bundaran HI (Hotel Indonesia), Jakarta, beberapa hari yang lalu? Wow...! Pasti banyak yangbening-bening... Pria mana yang tidak suka? Paha mulus, putih, tinggi semampai (keluarkan imajinasi terliar Anda! Eh, saya tidak tahu lho ya apakah ada demonstran yang seperti itu). So? Suka, nggak?
Rok mini dan hot pants memang sedang menjadi trend. Begitu banyak wanita yang memakainya. Saya pun jadi penasaran, dan saya tak tahu bagaimana rasanya mengenakan rok mini. Ya karena saya seorang pria dan tidak pernah mengenakan rok mini.
Pertanyaan dalam Benak
Menurut logika saya (sekali lagi menurut logika saya), secara seseorang menunjukkan sesuatu pastinya agar orang lain bisa melihatnya. Untuk apa ditunjuk-tunjukkan kalau tidak boleh dilihat? Kalau tidak mau dilihat, yajangan ditunjuk-tunjukkan. Nah, sebagai kaum terpelajar (iya gitu?!) saya tentu tidak ingin memberikan tuduhan-tuduhan yang subjektif, apalagi ditambah dengan asumsi-asumsi yang belum tentu terjamin kebenarannya. Oleh karena itu, saya mempunyai keinginan untuk untuk menanyakan beberapa hal kepada nona-nona cantik pengena rok mini.
Nona-nona cantik pemilik paha indah, Nona-nona sudah sudi menunjukkan paha yang aduhai itu, bolehkah kami, kaum Adam, menikmatinya?
Nona-nona cantik pemilik paha indah, apakah nona-nona memang sengaja melakukannya agar kami bisa memandangnya? Ataukah justru nona-nona cantik ini merasa risih jika kami memandangnya?
Nona-nona cantik pemilik paha indah, adakah cara yang tepat bagaimana kami bisa memandangnya sehingga kami nyaman untuk memandangi dan Nona-nona pun nyaman untuk dipandangi?Saya bertanya demikian tentu bukan tanpa alasan, tapi agar saya bisa menarik kesimpulan dan mendapatkan argumen yang tepat dalam memandang kasus rok mini ini. Tapi sayangnya saya belum bisa dan masih malu untuk menanyakan pada nona-nona cantik pengena rok mini, hehehe... Dan akhirnya saya 'menikmati' secara 'diam-diam' dengan etika buatan saya sendiri agar tidak memberikan efek negatif pada kehidupan sosial dan juga pada si pengena rok mini tersebut.
Soal Imankah?
Ada yang bilang, "Itu mah tergantung iman. Iman kuat, rok mini lewat". Cowok beriman (yang normal) tentunya punya pikirannya sendiri ketika melihat sesosok wanita cantik nan seksi dengan pakaian 'seadanya' lewat didepannya. Ya kan memang begitu, pada dasarnya laki-laki ya suka perempuan. Dan seharusnya berlaku sebaliknya, hehehehe... *ngarep
Ya gak usah jauh-jauh lah, saya mengaku beriman, ngaji juga, bahkan ikutan halaqah. Tapi kalau melihat yang cantik nan seksi berseliweran, 'serangan'nya sungguh melampaui daya tangkal iman. Walaupun saya mengalihkan pandangan, tetap saja tidak bisa saya pungkiri bahwa hal itu sangat menarik, hahaha... :))
Lalu, kalau saat mengobrol? Tambah susah, kan? Kira-kira, jika semua pria mengalihkan pandangan mereka, bagaimanakan perasaan para sang pengena rok mini? Pasti jadi kikuk, kan? Dan apakah para pengena rok mini ini bersedia untuk tidak dilihat? :D
Kalau ada yang bilang, "Ah, situ aja yang pikirannya jorok...". Whoa... Saya ingin bilang juga, "Duhai nona cantik pemilik badan seksi, saya sudah berusaha sekuat hati untuk mengendalikan fantasi saya. Malah situ nunjuk-nunjukkin tubuh indah, memaksa untuk dilihat".
Perihal Hak
Saya kira kita semau tahu tentang apa itu hak. Lalu apakah yang membatasi hak kita? Hak kita dibatasi oleh hak orang lain. Contohnya begini: Mungkin merokok adalah hak. Tapi orang lain pun memiliki hak untuk mendapat udara bersih. Jika ada orang menegur perokok, "Mas, bisa enggak ngrokoknya di luar saja? Atau pakai helm full-face biar asapnya gak terhirup saya?", dan penegur menjawab, "Ya ini rokok-rokok saya, suka-suka saya. Kalau Mas tidak suka asapnya ya jangan dihirup!", kira-kira si penegur ini bakal dapat tantangan duel, tidak?
Mendengarkan dan bermain musik tentunya sebuah hak juga. Tapi kalau ada orang main gitar dan menyanyi keras-keras di teras rumah pada tengah malam, tentu akan melanggar hak tetangga untuk beristirahat dengan tenang. Kalau ada yang menegur, "Mas, jangan nggitar dan nyanyi kenceng-kenceng dong." dan penggitar menjawab "Kalau Ibu gak suka, ya jangan didengerin. Ini kan gitar-gitar saya, suara-suara saya, kenapa Ibu yang jadi repot?", kira-kira si penggitar ini dapat lemparan asbak, tidak? Beda ceritanya kalau si penggitar ini bermain di ruang kedap suara. Tentunya aman dan tidak membuat masalah, setidaknya tidak membuat masalah bagi orang lain.
Hal yang sama pun berlaku pada rok mini. Kalau pakainya di rumah atau kamar sendiri, itu terserah. Dan tentunya akan terasa nyaman dan aman. Mau pakai rok mini, hot pants, 1-piece, atau bikini, nyaman deh. Apalagi kalaugak pakai apa-apa, wah pasti rasanya sesuatu banget. :D Tapi kalau di tempat umum? Metromini? Busway? Duh,Gusti. Jadi tontonan. Tapi, kalau yang ngelihat saya, insya Allah, Nona-nona tetap aman. Gak tau reaksi cowok yang lain. Dan saya tidak tahu kalau dibalik celana mereka pun ikut bereaksi. No guarantee :D
Kasus Pemerkosaan
Frankly, saya tidak mengklaim bahwa rok mini menjadi penyebab pemerkosaan. Dan saya tidak akan membahas kasus pemerkosaan, toh hasil peneletian konon mengatakan rok mini bukan penyebab pemerkosaan. Dan dalam kasus pemerkosaan, yang paling bersalah (dari segi hukum) ya si pemerkosa. Dan saya tidak ada maksud menyudutkan wanita.
Terus? Jujur saja. Saya pria normal dan suka wanita, terutama yang cantik, indah, dan berkarakter. Apalagi kalauditunjukkin yang seger-seger, wah... Bagi saya, setiap inci dalam tubuh wanita tercipta dengan indah. Dan dalam tulisan ini, sebenarnya saya lebih menekankan kepada: "Bolehkah tubuh indah kalian kami nikmati (pandangi)?"
Tampaknya mengharapkan sebuah pengakuan adalah umum di tiap orang. Setiap kelebihan yang kita miliki rasanya kita ingin orang lain tahu. Termasuk keindahan tubuh, entah laki-laki dengan badan macho dan berototnya, atau perempuan dengan tubuhnya yang indah nan seksi. Bisa jadi itu adalah alasan pengguna rok mini. Kalau saya (dan cowok lain) pake baju yang memamerkan otot-otot (saya nge-gym lho, wkwkwkwk...), mungkin tidak begitu masalah. Tapi kalau cewek pakai baju seksi? Setidaknya di alam fantasi para cowok yang melihatnya menjadi bergolak :D
Kesimpulan
Kesimpulannya apa? Ya belum ada selama saya tidak mendapat jawabab dari 3 pertanyaan diatas.
0 comments:
Posting Komentar