Anto, pria asal Wajo, Sulsel, yang kakinya digerogoti belatung.
Belatung tidak hanya menggerogoti tubuh Mely Amelda, warga di Wajo, Sulawesi Selatan, kasus serupa juga terjadi di kabupaten yang sama.
Separuh kaki pria paruh baya digerogoti belatung. Bau tak sedap dan kerumunan lalat memenuhi rumah pria bernama Anto itu.
Untuk menghindari kerumunan lalat di bagian yang terus mengeluarkan cairan, kaki Anto harus dibalut daun pisang. Kain seadanya juga digunakan untuk menutupi kaki yang tinggal separuh.
Gustani, istri Anto, Senin (24/10/2011), mengatakan suaminya pernah memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit, namun dokter menyarankan agar kakinya diamputasi. Keputusan itu yang membuatnya berat. Selain keberatan jika kehilangan kaki, biaya untuk operasi juga sangat besar.
Jangankan untuk operasi, untuk makan sehari-hari saja mereka terpaksa mengandalkan pemberian dari kerabat.
Akibat penyakit yang sudah dideritanya selama dua tahun ini, dia tidak bisa lagi menafkahi keluarga.
Anto yang sebelumnya hanya bekerja sebagai buruh bangunan, sehari-hari hanya bisa terbaring di kediamannya daerah Tae, Sengkang. Dia hanya dirawat seadanya oleh sang istri.
Sebelumnya, kasus tubuh digerogoti belatung juga diderita Mely Amelda. Pinggul gadis 19 tahun warga BTN di Sengkang, sudah tiga tahun digerogoti belatung. Upaya menyembuhkan penyakit sempat terbentur biaya, namun Pemerintah Kabupaten Wajo akhirnya turun tangan membantu gadis yang terpaksa berhenti sekolah sejak tiga tahun lalu karena penyakitnya itu.
0 comments:
Posting Komentar