Inilah Hobi Aneh Dari Para Pemimpin Diktator di Dunia :
Hitler Mencintai Disney dan Sketsa
Hitler dulunya sebagai seorang seniman, beberapa karyanya pernah muncul sebelumnya, sketsa-sketsa baru ditemukan tahun 2008, memberikan sedikit cahaya kepada sifatnya yang brutal sebagai pemimpin.
Sketsanya mengenai dua dari tujuh kurcaci yaitu bashful dan doc, dan juga sketsa pinokio, yang belum ditandatangani.
Hitler bukan hanya penggemar biasa. Dia memiliki salinan copy dari Snow white, dan menurutnya film ini adalah film yang paling hebat yang pernah dibuat. Kesukaannya pada hal yang berbau disney, diketahui dengan baik oleh Joseph Goebbels, (Mentri Propaganda NAZI) monster terbesar kedua dalam sejarah. Goebbels menghadiahi Hitler perlengkapan Mickey Mouse.
Dalam buku hariannya Goebbels menulis bahwa Hitler sangat senang dengan hadiahnya."Dia bertepuk tangan kegirangan, dan secara cepat ia masuk ke kamarnya untuk mengenakan kuping Mickey Mouse dan piyama Donald Duck.
Osama Bin Laden dan Bola Voli
Osama Bin Laden yang menjadi buronan nomor satu Amerika, karena dianggap sebagai dalang serangan 11 September 2001 (9/11), ternyata piawai dalam bermain voli.
Informasi ini didapat dari mantan pengawal pribadi Bin Laden, Nasser al-Bahri.
Saddam Hussein Menulis Novel Romantis
Di akhir tahun 2001, pejabat CIA menemukan novel di toko buku Arab, London, berjudul Zabibah and the King. Yang ditulis oleh S.Hussein.
Novel ini merupakan kiasan berdasarkan sejarah Irak..persamaannya kira-kira seperti film Transformers yang merupakan kiasan dari revolusi industri. Kebebasan yang direnggut, merupakan inti dari novel ini. Novel yang berlatar belakang Irak di masa lalu mengisahkan Raja yang adil jatuh hati kepada gadis desa Zabibah yang ternyata telah memiliki suami yang bersifat kejam. Dalam pengakuannya Zabibah mengutarakan,"Saya cinta kamu. Saya tidak mencintai suami saya. Saya hanya menikahi namanya saja."
Tetapi ketika Zabibah berangkat dari istana kembali ke rumahnya, ia diserang dan diperkosa oleh suaminya yang kejam. Berikut sepenggal kalimat dari novel tersebut:
"Perkosaan adalah kejahatan yang fatal, apakah itu seorang pria memperkosa wanita atau invasi tentara yang merampas tanah air dan hak."
Yap, wanita yang dimaksud adalah Irak, Raja yang adil adalah Saddam Hussien dan suami yang kejam adalah Amerika Serikat. Tapi ini mungkin sedikit tidak adil. Padahal kenyataannya Saddam didakwa atas genocida dan ia juga mendirikan patung dirinya setinggi 30 kaki di setiap alun-alun kota di Irak.
AL Capone Menulis Lagu Cinta
Ketika Anda mendengar nama ini, pikiran Anda membawa ke pengertian mafia atau gangster yang kejam dan ditakuti di eranya, seperti yang kita lihat dalam film.
Salah satu lagu yang ditulisnya (kabarnya masih ada lagu yang lain) berjudul "Madonna Mia" dan lagu ini benar-benar menyayat hati, tercipta untuk istri tercintanya. Benar-benar berbeda dengan gambaran aslinya sebagai bos mafia.
Tahukah Anda di mana ia menulis semua lagunya? Di penjara Alcatraz kawan dan itu hebat. Tempat yang penuh kekerasan seperti sodomi dan penusukkan, Al Capone malah duduk di selnya dan memainkan lagu balad romatik dengan banjo.
Joseph Stalin Menggambar Pria Telanjang
Ketika ia tidak sibuk mengirim orang-orang ke Gulag (tempat pembuangan bagi orang-orang yang dianggap melakukan sabotase, teroris atau pengkhianatan), Joseph Stalin bersantai dengan segelas minuman dingin di perapian..untuk menggambar dirinya sendiri dalam bentuk pornografi, dan jika itu belum cukup aneh, maka ia juga menulis komentar di bawah gambar tersebut, hanya karena ia berpikir itu lucu.
Tanda tangan di gambar telah resmi dinyatakan sebagai milik Stalin, tapi setelah menganalisa gambar-gambarnya, psikolog Rusia menyimpulkan bahwa "mereka tidak menemukan tanda-tanda homoseksualitas". Meskipun mereka mengakuinya setelah pernyataan itu bahwa "gambar-gambar ini tentu saja membuat Anda berpikiran seperti itu."
Kim Jong II dan Basketball
Pemain favoritnya adalah Michael Jordan. Bahkan ia punya rekaman pertandingan Jordan di setiap pertandingannya bersama Chicago Bulls dalam bentuk VHS.
Ketika Sekretaris Negara Amerika Serikat Madeleine Albright mengunjungi Korea Utara di tahun 2000, ia memberikan bola basket bertanda tangan Michael Jordan kepada sang Presiden. Bola basket tersebut sekarang diletakkan di Museum of International Understanding, yang Kim Jong II bangun.
Saking terobsesinya dengan basket ia berambisi untuk mengubah Korea Utara menjadi rumah pembangkit basket nasional, dan secara rutin mengadakan seminar mengenai basket. Ia juga membangun lapangan basket di setiap istananya dan menerapkan peraturan ciptaannya sendiri.
Perbedaan peraturan dari permainan basket yang biasanya dengan versi Presiden Kim adalah pada sistem penilaian. 3 poin untuk dunk, 4 poin untuk tembakan tiga angka yang hanya menyentuh jaring, berkurang 1 poin jika gagal memasukan tembakan bebas, dan 8 poin untuk tembakan di tiga detik terakhir.
0 comments:
Posting Komentar