Sekarang mungkin sulit bagi kita untuk menemukan film kolosal Asli indonesia yang menceritakan tentang kehidupan zaman kerajaan .Film-film seperti itu dulu sangat menyihir kita dengan aksi aksi bertarungnya ,walaupun efek berkelahinya masih jadul, Tapi film-film seperti itu justru banyak mengandung pelajaran hidup dan contoh-contoh penerapan norma. Tidak seperti film-film sekarang yang justru lebih menekankan pada adegan percintaan yang tidak mendidik
Dari film-film kolosal itulah muncul jagoan-jagoan yang tangguh yang menjadi bahan pembicaraan anak-anak yang menyaksikanya.Inilah legenda nya
1. Satrio Madangkara (Brahma Kumbara)
Mungkin inilah jagoan yang paling dikenal oleh sebagian orang tua kita, karna acara Saur sepuh (acara yang menampilkan satrio madangkara) adalah salah satu dedengkot film kolosal indonesia), Film saur sepuh ini diadaptasi dari sandiwara radio yang pertama kali disiarkan pada tahun 1988. cerita pada zaman kerajaan padjajaran Kerajaan Pajajaran ini dilakoni oleh tokoh utama brahma kumbara sebagai raja yang sakti mandraguna lagi rupawan
Mungkin inilah jagoan yang paling dikenal oleh sebagian orang tua kita, karna acara Saur sepuh (acara yang menampilkan satrio madangkara) adalah salah satu dedengkot film kolosal indonesia), Film saur sepuh ini diadaptasi dari sandiwara radio yang pertama kali disiarkan pada tahun 1988. cerita pada zaman kerajaan padjajaran Kerajaan Pajajaran ini dilakoni oleh tokoh utama brahma kumbara sebagai raja yang sakti mandraguna lagi rupawan
2.Damar Wulan
Damar Wulan adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa Timur. Kisah yang pernah populer ditengah masyarakat Jawa Timur . Kisah ini bercerita tentang perseturuan antar sang jagoan yaitu damar wulah sendiri melawan Minak jinggo dalam memperebutkan wanita dan kerajaan
Damar Wulan adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa Timur. Kisah yang pernah populer ditengah masyarakat Jawa Timur . Kisah ini bercerita tentang perseturuan antar sang jagoan yaitu damar wulah sendiri melawan Minak jinggo dalam memperebutkan wanita dan kerajaan
3. Jaka Sembung
Pada zaman penjajahan Belanda, Jaka Sembung alias Parmin (Barry Prima) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan Belanda yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Belanda mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar (S. Parya) kalah disusul Si Hitam (W.D Mochtar) memiliki ajian Rawarontek yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.
Pada zaman penjajahan Belanda, Jaka Sembung alias Parmin (Barry Prima) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan Belanda yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Belanda mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar (S. Parya) kalah disusul Si Hitam (W.D Mochtar) memiliki ajian Rawarontek yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.
4. Si Buta dari gua Hantu
Nama asli si Buta adalah Barda Mandrawata, seorang tokoh tani di daerah banten yang ingin menuntut balas atas perbuatan si mata malaikat yang telah berbuat onar dan membunuh calon menantunya. Ian rajin bertapa di Gua hantu hingga ia menjadi sakti. di sinilah ia membutakan matanya dengan menyilangkan golok ke matanya, tapi kebutaanya justru menjadikanya lebih sakti. Perjalanan menutut balas barda selalu ditemani seekor kera mungil yang setia yang bernama kliwon
Nama asli si Buta adalah Barda Mandrawata, seorang tokoh tani di daerah banten yang ingin menuntut balas atas perbuatan si mata malaikat yang telah berbuat onar dan membunuh calon menantunya. Ian rajin bertapa di Gua hantu hingga ia menjadi sakti. di sinilah ia membutakan matanya dengan menyilangkan golok ke matanya, tapi kebutaanya justru menjadikanya lebih sakti. Perjalanan menutut balas barda selalu ditemani seekor kera mungil yang setia yang bernama kliwon
5. Wiro Sableng
Wiro sableng atau pendekar 212, adalah nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan namaSinto Weni atau sinto gendeng Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah “212″ di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru.
Wiro sableng atau pendekar 212, adalah nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan namaSinto Weni atau sinto gendeng Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah “212″ di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru.
8. Arya Kamandanu
Arya kamandanu adalah pendekar ahli pedang yang sangat hebat di zaman kerajaan majapahit. Ia mempunyai pedang naga puspa yang didapatkan dari seorang perantau asal cina yang mati. Di kisah tutur tinular. Ia adalah tokoh kompleks, di satu sisi, ia berperan sebagai orang yang lembut dan jatuh cinta dengan mei shin, di satu sisi, ia harus berperan sebagai seorang pengembara, dan di sisi lain ia berperan sebagai tokoh pendekar yang harus berjuang membela kerajan majapahit dari serbuan pemberontakan nambi, sora, kuti, dan lain-lain
Film ini boleh dibilang film yang benar-benar mengangkat kisah kerajaan majapahit secara utuh dan panjang
Arya kamandanu adalah pendekar ahli pedang yang sangat hebat di zaman kerajaan majapahit. Ia mempunyai pedang naga puspa yang didapatkan dari seorang perantau asal cina yang mati. Di kisah tutur tinular. Ia adalah tokoh kompleks, di satu sisi, ia berperan sebagai orang yang lembut dan jatuh cinta dengan mei shin, di satu sisi, ia harus berperan sebagai seorang pengembara, dan di sisi lain ia berperan sebagai tokoh pendekar yang harus berjuang membela kerajan majapahit dari serbuan pemberontakan nambi, sora, kuti, dan lain-lain
Film ini boleh dibilang film yang benar-benar mengangkat kisah kerajaan majapahit secara utuh dan panjang
0 comments:
Posting Komentar